Welcome to 2018

source: https://www.google.co.id/

Perihal mengingat dan melupakan, manusia adalah makhluk pemikir dan perasa untuk keduanya. Selayaknya, kita hanya dianjurkan untuk mengingat hal-hal baik. Hal yang membuat kita mengerti bahwa ingatan membawa pengaruh besar bagi kehidupan, di mana maju dan mundurnya langkah yang akan kita susun bergantung kepada seberapa kita ingat tentang rencana yang telah kita susun. Sebaiknya memang seperti itu. Membiarkan otak dan perasaan ini bahagia dengan segala ingatan yang membahagiakan, menyenangkan, dan menenteramkan. Pun demikian untuk urusan melupakan, kita hanya perlu membuang apa-apa yang menjadi sampah dipikiran dan hati. Merobek, meremas, menggulung, atau jika perlu mencincangnya menjadi reremah yang hancur dan halus kemudian kita bakar atau kita kubur. Tak perlu repot untuk membuka dan menyusunnya kembali. 

Tapi, bagaimana jika kita berbicara dan menelisik lebih dalam pada kenyataan yang ada? Kenyataan yang kita lalui, yang kita jalani, yang kita alami. Yaps, sudah jelas jawabannya “tidak semudah itu”. Aku misalnya. Ada dua tipe mengingat dan melupakan versi ku yang entah dari mana bisa terbentuk demikian.

Pertama, untuk urusan bangku pendidikan mungkin aku terlalu lemah untuk mengingat jika tidak disertai dengan catatan. Secara otomatis, aku lebih mudah lupa (memang bukan melupakan kalau urusan ini hehe) jika tidak disertai dengan note. Tipe kedua adalah jka berurusan dengan h a t i. Entahlah, jika di rasa berlebihan. Tapi pada kenyataannya memang itu yang saya alami (itu apa coba, padahal belum ditulis haha). Untuk urusan hati, mengingat adalah hal paling kuat untuk diingat. Sementara melupakan adalah hal paling sulit untuk dilupakan. Ingatan dalam katagori menyakitkan, termat menyakitkan, sampai paling membahagiakan semuanya masih bisa dirasakan untuk diingat. Iya, dirasakan. Perempuan aquarius yang teramat memikirkan apapun menggunakan hati. 

By the way, setahun cepet banget. Sungguh. Sejatinya, setiap detik yang kita lalui pasti akan ada pelajaran yang kita dapet. Jadi selama satu tahun berjalan di 2017 sudah barang tentu jutaan pelajaran hidup kita dapat. Entah itu yang menyadarkan kita kearah lebih baik atau justru yang pada akhirnya membuat kita menyesal telah melakukannya. Well, kita diberi kebebasan untuk mau memikirkannya kembali atau justru membiarkannya berlalu begitu saja. Tidak ada yang memaksa kita untuk menelaah apa-apa yang telah kita lakukan, memilah mana yang baik dan harus kita tingkatkan dan mana yang buruk, merugikan yang sebaiknya kita tinggalkan selain diri kita sendiri. Orang lain benar-benar tidak mempunyai kuasa untuk itu. 

Tahun 2017 sudah benar-benar berakhir. Bersyukur dan berterimakasih sama Allah adalah cara yang paling tepat kita lakukan terlepas dari baik dan tidaknya perilaku kita ditahun lalu. Pada akhirnya, kita atau aku lebih tepatnya - di awal 2018 ini memang benar-benar dituntut untuk introspeksi diri. Mengevaluasi apapun yang sudah terjadi ditahun lalu. Dan sedihnya, ternyata justru banyak hal buruk dan merugikan yang aku lakuin ditahun 2017. Menyesal? Sangatlah. Banyak banget hal yang teramat sangat tidak ingin ku ulang ditahun 2018 ini. Semoga saja bisa terus istiqomah. Aamiin ya Allah ...

Soal resolusi. Aku sebenarnya bukan tipe orang yang rutin menulis dan membuat resolusi tiap pergantian tahun. Pernah sekali atau dua kali nulis, itupun dalam perjalanan waktu aku nggak pernah lagi buka buku resolusi ku. Akhirnya ya udah lupa dan menguap gitu aja. Daaaaaannnn ditahun ini aku memutuskan untuk membuat. Menuliskan beberapa harapan yang ingin banget aku lakukan dan aku capai ditahun 2018 ini. Aku tulis itu pun karena tuntutan salah satu grup di whatsapp yang mengharuskan anggotanya menuliskan resolusinya ditahun 2018 ini. Tapi aku bersyukur juga dan tidak merasa keberatan karena bakal bermanfaat juga buat aku kedepannya. 

Mungkin memang sudah waktunya aku menargetkan sesuatu hal agar tercapai. Sudah 23 tahun 11 bulan ini umurnya dan menurutku hidupku masih gini-gini aja. Hahahahha. 2018 ini aku menyebutnya dengan tahun keputusan. Entahlah, tapi kok rasa-rasanya bakal banyak keputusan yang berpengaruh untuk hidup dan kehidupanku ditahun ini. 

Bismillah....
Semoga Allah memberi kemudahan, kelancaran, dan kesehatan di tahun ini untuk menyelesaikan apa-apa yang memang harus diselesaikan. Memperbaiki diri bangetlah yang jelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan

Mendung Pagi Ini

Setahun ke mana aja?