Setahun ke mana aja?






..................................................................................
Assalamualaikum ...
MasyaAllah, ternyata sudah terlalu lama aku nggak buka blog ini. Satu tahun. Cek postingan sebelumnya tanggal 10 Januari 2018. Padahal dulu, awal tahun 2018 berniat dan semangat banget buat nulis, buat ngeblog lagi. Setidaknya sebulan sekali lah, eh kenyataannya ...... hahahha.

Banyak sekali kabar yang ada. Banyak sekali cerita yang akhirnya bisa terlewati selama satu tahun kemarin. Banyak juga kejutan yang tiba-tiba bermunculan, entah dalam bentuk tangis maupun tawa. Harusnya , akhir tahun kemarin kalau saja aku rajin nulis, bisa jadi novel impianku lahir. Bisa jadi kan? Mungkin. Ya gitu tapi, males.

Akhir tahun 2017 hingga awal 2018 kemarin, aku melewati waktu dengan penuh pengharapan. Penuh pertanyaan. Penuh sesak dan tangis hanya untuk hal-hal yang ternyata jauh dari yang diharapkan. Untuk hal-hal yang ternyata tak butuh untuk dipertanyakan. Dan, untuk hal-hal yang ternyata tak pernah memedulikan sesak dan tangis yang dikeluarkan. Dulu terlalu buta. Terlalu menutup hati, menutup mata, dan menutup telinga. Pikirku, segala hal memang harus ditunggu, hingga tanpa sadar proses menunggu itu cukup membuatku tak pernah menyadari bahwa yang ditunggu dan diharapkan ternyata telah membuat skenarionya sendiri dengan memilih menunggu dan mengharapkan yang lain. Hahaha, lucu memang.

Segala penantian akan ketidakpastian akhirnya terjawab di pertengahan tahun lalu. Baik. Akhirnya, setelah itu selesai sudah semua drama satu tahun yang lalu. wkwk.

Tuan, puan ...
Satu hal yang selalu dan akan terus aku percayai, segala bentuk sakit, bahagia, tawa, gelisah, dan lain sebagainya akan selalu ada campur tangan Allah. Akhirnya, banyak hal yang aku pelajari. Banyak hikmah yang dirasakan setelah kejadian itu. Pada akhirnya, kita disadrkan lagi kalau hidup memang sudah diatur sedemikian rupa. Mungkin kita bisa merencanakan akan dibawa ke mana langkah kaki ini, tapi, ya lagi-lagi ada Sang Maha Perencana dan Penentu.

Satu hal yang paling penting, sabar. Sungguh, kekuatannya luar biasa. Dampaknya pun luar biasa.
.
.
.
.
Barakallah ... :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan

Mendung Pagi Ini