Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Jarak Dalam Jarak

Gambar
Teruntuk kamu.  Laki-laki yang kembali mau membuka rentang tangannya dan membiarkanku rebah dipelukan.  Teruntuk kamu,  laki-laki yang selalu menawarkan ketenangan di tiap teduh tatapan. Aku pikir,  kesempatan kedua akan lebih indah.  Akan lebih baik.  Aku pikir,  pisah dan cerita masa lalu adalah pecutan usaha yang membuat semuanya menjadi lebih berharga untuk dilalui. Tapi,  nyatanya tidak.  Tidak berlaku untuk beberapa bulan terakhir setelah hari itu.  Hari yang entah kapan dan bagaimana hingga membuat kita kembali merasa terikat.  Jarak?  Apa karena jarak? Karena jarak maka perhatianmu juga berjarak. Karena jarak,  maka segala cerita suka duka mu tak sampai untukku dengar.  Karena jarak,  maka sekadar senyum ketika bangun tidur di pagi hari kemudian membuka pesan di ponsel pun juga tak tertransfer dengan baik. Benar kah karena jarak? Tapi,  kita hanya berjarak. Bukan berpisah.  Kita han...

PENDIDIKAN PEREMPUAN HARUS TINGGI AGAR BISA MENDIDIK ANAK-ANAKNYA (?)

Gambar
Hari ini aku memutuskan untuk posting hal yang berkaitan dengan pendidikan dan perempuan. Aku pengen ngebuka pikiran perempuan yang merasa pendidikannya formalnya tinggi dan juga perempuan yang pendidikan formalnya standart. Oke, kita mulai. Pendidikan adalah hak semua orang.  Baik laki-laki ataupun perempuan semua mempunyai hak yang sama untuk sekolah setinggi-tingginya.  Tetapi jika kemudian pendidikan formal perempuan yang tinggi itu dikaitkan dengan urusan mendidik anak-anaknya aku sangat nggak setuju. Perempuan wajib berpendidikan untuk ngurus anak emang bener.  Tapi pendidikan di sini artinya luas. Kamu nggak harus jadi Doktor atau Profesor dulu biar bisa ngedidik anak. Kamu nggak harus kuliah S1, S2, bahkan S3 dulu biar bisa jadi ibu yang baik buat anak-anakmu.  TIDAK. Mendapat pendidikan setinggi-tingginya itu hak setiap orang.  Tapi belajar seluas-luasnya adalah kewajiban.  belajar bisa di mana saja dan dari mana saja.  Tidak harus di...

Pelatihan yang Mengingatkan 💛

Gambar
Assalamualaikuuuuuuuuuuummmm....... Ya Allah,  seneng banget rasanya bisa nemu akun blog ini lagi.  Setelah setahun,  dan beneran lupa kalau pernah punya blog haha. Setahun,  nggak ada yang berubah dari blog ini.Dan ternyata juga nggak ada yang baca tulisan blog aku.  Sediiih (nggak sedih banget sih tapi wkwk). Oke,  sebagai pembuka, mau cerita aja lah ya kenapa bisa ketemu lagi.  Hari ini tadi,  6 September 2017 di tempat kerja,  aku dapet pelatihan nulis blog.  Terus pas buka blogger,  jeeeng jeeeenggg njedul-lah (njedul= muncul)  akun blog ku.  Alhamdulillah yaaa.. Terima kasih Pak tutor yang telah memberi pelatihan nulis blog. Wihiiii, Oke,  insyaAllah aku bakal nulis lagi.  Udah setahun,  dan blog ini harus tau perjalanan hidup ku udah ngapain aja dan jadi apa aku sekarang haha. Sampai ketemu di tulisan selanjutnya

Yakin pakai hijab besar sekarang?

Gambar
(Ps: sebenernya ini tulisan udah ada di draft dari tahun lalu, tapi belum ke posting. Jadi ini tulisan tahun lalu yang baru dipoat sekarang.  Nggak papa ya :D)  Hijab. Adakah yang masih asing dengan kata itu? Aku rasa tidak ya. Semua orang terlebih seorang muslim pasti sangat dekat dengan kata itu. Aku perempuan. Aku muslim. Aku berhijab. Aku mau cerita lah sebentar gimana awal aku pakai hijab. Dengerin yaa, eh baca deng wkwk  Aku mulai pake hijab/jilbab/kerudung ini mulai dari kecil. SD aku udah pakai tapi cuma pas sekolah aja. Kalau di rumah, main, atau pergi yaudah lepas. Namanya juga anak-anak ya. Haha. Tapi entah kenapa pas kelas 6 aku ngomong ke diri ku sendiri kalau lulus dan SMP aku mau pake jilbab terus lah. Tanpa paksaan, tanpa suruhan, singkat cerita aku mulai pakai dan itu bertahan sampai sekarang. Wihiiiiiwww  Dulu jamannya hijab belum semodel sekarang, dulu jamannya belum banyak yang pakai jilbab aku kadang juga suka nyesel kenapa mem...